PT. Graha Pelita Nusantara Indonesia (031) 3000 2222 cs@grahaoffice.com
Dari Salah Fokus hingga Takut Berisiko: 8 Kesalahan Bisnis yang Sering Dilakukan Gen Z
Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh di era digital yang serba cepat. Mereka memiliki akses luas ke teknologi dan informasi, sehingga banyak yang tertarik untuk memulai bisnis sendiri. Namun, meskipun penuh semangat, banyak anggota Gen Z yang menghadapi tantangan dalam mempertahankan bisnis mereka. Kesalahan-kesalahan dalam bisnis sering kali menjadi hambatan terbesar, yang sebenarnya bisa dihindari jika mereka lebih berhati-hati.

Berikut adalah 8 kesalahan bisnis yang sering dilakukan Gen Z dan beberapa tips untuk menghindarinya:

pity cute sad asian girl brunette grimacing pulling sorrow upset face frowning bothered pointing fin

Dari Salah Fokus hingga Takut Berisiko: 8 Kesalahan Bisnis yang Sering Dilakukan Gen Z

1. Salah Fokus pada Popularitas, Bukan Keberlanjutan

Kesalahan umum pertama yang sering dilakukan Gen Z adalah terlalu fokus pada popularitas atau “branding” daripada keberlanjutan bisnis itu sendiri. Banyak Gen Z yang terobsesi dengan mendapatkan pengikut di media sosial atau mendapatkan perhatian cepat, tetapi melupakan aspek penting lainnya, seperti kualitas produk, layanan pelanggan, atau strategi pemasaran jangka panjang.
Solusi: Gen Z perlu lebih fokus pada bagaimana cara menciptakan nilai dan membangun kepercayaan pelanggan daripada hanya mengejar popularitas. Bisnis yang berkelanjutan membutuhkan waktu dan usaha, serta fokus pada kualitas dan kepuasan pelanggan.

2. Tidak Melakukan Riset Pasar yang Mendalam

Error Alert Failure Icon Problem Concept

 

Gen Z dikenal cepat dalam bertindak dan seringkali langsung memulai bisnis tanpa riset pasar yang memadai. Kurangnya riset ini dapat menyebabkan produk atau layanan yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga sulit bersaing.
Solusi: Luangkan waktu untuk melakukan riset pasar yang mendalam. Pelajari kompetitor, pahami target pasar, dan pastikan produk atau layanan memiliki nilai tambah yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

3. Mengabaikan Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan adalah salah satu aspek yang sering diabaikan oleh Gen Z saat menjalankan bisnis. Banyak yang cenderung menghabiskan dana pada hal-hal yang tidak esensial, seperti pengeluaran untuk keperluan branding yang berlebihan atau biaya pemasaran yang tidak strategis.
Solusi: Pelajari dasar-dasar keuangan bisnis, seperti perencanaan anggaran dan pengelolaan arus kas. Penting bagi Gen Z untuk menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran agar bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang.

4. Takut Mengambil Risiko

Young business guy in suit and holding his documents on his head wearing surgical mask on white background

Meskipun penuh ide segar, banyak anggota Gen Z yang takut mengambil risiko besar yang bisa membawa bisnis mereka ke tingkat berikutnya. Mereka sering kali terjebak dalam zona nyaman dan ragu untuk mencoba strategi baru atau memperluas pasar.
Solusi: Jangan takut untuk mengambil risiko yang sudah dipertimbangkan dengan matang. Risiko adalah bagian dari perjalanan bisnis, dan dengan perencanaan yang baik, risiko bisa diminimalisir. Jika ingin berkembang, cobalah keluar dari zona nyaman dan eksplorasi peluang baru.

5. Terlalu Bergantung pada Tren

Cheerful brunette Asian woman dance to favorite song moves to rhythm of music holds modern smartphone wears trendy orange sunglasses stylish jacket expresses happiness and joy models indoor.

Gen Z tumbuh dengan cepatnya perubahan tren di media sosial dan dunia digital. Banyak dari mereka yang ingin selalu mengikuti tren terkini untuk tetap relevan. Namun, terlalu bergantung pada tren bisa membuat bisnis kehilangan identitas atau arah jangka panjangnya.
Solusi: Ciptakan identitas bisnis yang kuat dan konsisten. Memanfaatkan tren sebagai strategi pemasaran memang baik, tetapi jangan biarkan tren mengendalikan arah bisnis. Fokus pada nilai dan misi bisnis agar bisa bertahan meski tren berubah.

6. Kurangnya Komitmen dan Konsistensi

Memulai bisnis membutuhkan komitmen dan konsistensi yang tinggi. Salah satu kesalahan Gen Z adalah kurangnya ketekunan dan mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Mereka menginginkan hasil yang instan dan cepat, dan sering kali kehilangan motivasi jika hasil tidak sesuai harapan.
Solusi: Ingatlah bahwa kesuksesan bisnis membutuhkan waktu dan kerja keras. Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk menjaga motivasi, dan bangun pola pikir bahwa setiap proses membutuhkan konsistensi dan komitmen penuh.

7. Lupa Pentingnya Layanan Pelanggan

Gen Z terkadang terlalu fokus pada aspek visual dan pemasaran digital, sehingga melupakan pentingnya layanan pelanggan yang baik. Padahal, layanan pelanggan yang baik adalah kunci untuk membangun loyalitas dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Solusi: Bangun budaya layanan pelanggan yang baik sejak awal. Pelanggan yang puas akan kembali dan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain. Dengarkan masukan mereka, tanggapi keluhan dengan cepat, dan berikan pengalaman yang memuaskan.

8. Tidak Mencari Mentor atau Bantuan Ahli

Gen Z sering kali merasa mandiri dan ingin mengurus bisnis mereka sendiri. Namun, kurangnya pengalaman bisa menyebabkan mereka membuat keputusan yang salah. Tanpa bimbingan dari mentor atau bantuan ahli, Gen Z mungkin kesulitan mengambil keputusan penting dalam bisnis.
Solusi: Jangan ragu untuk mencari mentor atau bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman. Mentor bisa memberikan pandangan berharga dan membantu mengarahkan bisnis agar tidak salah langkah. Mereka juga dapat menjadi tempat bertanya ketika menghadapi tantangan atau kesulitan.

Kesimpulan

Gen Z memiliki potensi besar dalam dunia bisnis karena mereka kreatif, berani bereksperimen, dan cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Namun, agar sukses, Gen Z perlu memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan ketika memulai bisnis. Mulai dari terlalu fokus pada popularitas, mengabaikan riset pasar, hingga takut mengambil risiko — kesalahan-kesalahan ini bisa dihindari dengan perencanaan dan sikap yang lebih bijaksana.
Bagi Gen Z yang ingin sukses dalam bisnis, penting untuk memiliki fokus yang jelas, komitmen tinggi, serta keterbukaan untuk terus belajar dan berkembang. Dengan begitu, mereka bisa membangun bisnis yang berkelanjutan dan relevan, tidak hanya mengikuti tren atau mengejar popularitas semata. Semoga artikel ini membantu Gen Z dalam memahami tantangan yang mungkin mereka hadapi dan memberikan panduan untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
Share This